THANK'S TO BOKEPDO.CLUB
Dolly dan Jarak merupakan tempat lokalisasi
terbesar di Asia Tenggara. Tempat ini juga tidak luput dari incaran para
petugas guna menghindari adanya perdagangan manusia atau kerap disebut
trafficking.
Jadi tidak heran, saat kita berjalan di lokalisasi terbesar di Asia
Tenggara Dolly dan Jarak ada yang sangat menarik. Karena, saat kita
berjalan di tempat tersebut, banyak Orang yang SKSD (sok kenal sok
dekat) memperlihatkan wanita-wanita cantik berada di dalam rumah. Wanita
tersebut seperti ikan yang berada di dalam aquarium.
Dan, momen ini tentu tidak disia-siakan oleh para makelar untuk
menunjukkan produknya (PSK yang berada di dalam) aquarium.Dan harga yang
ditawarkan oleh para makelar tersebut sangat bervariasi mulai dari yang paling murah sampai yang paling mahal.
Karena, kalau sesusi harga banderol yang ditempelkan ketembok
harganya bekisar Rp 80 ribuan. Sementara untuk harga minuman ringan
memang sangat bervariatif sekali, Bir Rp 25 ribu, soft drink Rp 10 ribu.
sesuai kantonglah. Dan Tarif PSK itu sendiri mulai dari Rp 100 ribu
untuk Daun Muda.
Para pekerja seks komersil (PSK) dengan santainya duduk di kursi
sambil kaki yang mulus dilipatkan. Dan, juga tampak PSK Dolly terlihat
wajah-wajah baru yang polos mewarnai aquarium dengan dandanan seronok
menggoda sambil berdandan.
Untuk harga Rp 80 ribu yang ditawarkan ke pria hidung belang
merupakan seorang PSK sudah tua umurnya berkisar antara 26-30 tahun.
Sedangkan untuk patok harga Rp 100-150 ribu merupakan produk yang
sangat baru. “Mari mas ada barang baru silakan pilih sendiri. kalau yang
memakai baju Pink itu tarifnya hanya Rp 100 ribu, gimana mas?” Kata
Andrei salah satu mekalar di wisma Rilexs II ke pria hidung belang.
Namun, para PSK yang ditawarkan Andrei tidak menarik perhatian hidung
belang tersebut. Melainkan dia tertarik dengan yang disamping baju pink
yang makai baju hitam. Ternyata pria hidung belang tersebut tertarik
PSK pakai baju hitam karena memang terlihat seksi.
Toket PSK tersebut memang sangat menonjol sekali seperti mau keluar
alias tidak menampung baju yang dikenakan. “Kalau yang makai baju hitam
itu harganya Rp 150 ribu. Namanya Selvi (nama samaran), ia memang
primadona di wisma sini (Rilexs II),” tambah Andrei asli Malang indekost di jalan Kupang Gunung.
Bahkan, dalam kurun semalam lokalisasi Dolly tersebut bisa meraup
untung banyak. Karena, biasanya seorang primadona semalam mendapatkan
tamu alias pria hidung belang sekitar 7-10 tamu. Tapi, sekarang justru
semakin menanjak hampir sekitar 15 tamu semalam.
“Saya, kalau hari biasanya dapat tamu hampir 7 orang semalam. Tapi,
sekarang lumayan dapat tamu banyak sekitar 13 orang yang mengajak untuk
tidur bersama,”Tutur Selvi asli Pakisaji, Malang.
Kompleks lokalisasi Dolly menjadi sumber rezeki bagi banyak
pihak. Bukan hanya PSK, tetapi juga pemilik warung, penjaja rokok,
tukang parkir, tukang ojek, dan tukang becak.





